Sakit gigi dan ketakutan


Beberapa waktu lalu, saya memberikan pembekalan kepada 30 peserta yang akan mengikuti tes SBMPTN yaitu seleksi untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Seperti biasa, saya diminta memberikan sesi hipnoterapi agar peserta dapat tenang, nyaman dan percaya diri saat mengikuti tes. Harapannya mereka dapat menjawab soal-soal dengan benar dan mendapatkan nilai terbaik sehingga bisa diterima di PTN yang mereka idam-idamkan.

Ruangan pelatihan lumayan sempit untuk 30 peserta, meski begitu tidak menghalangi jalannya pelatihan ini. Senang sekali melihat dan berkesempatan menjadi bagian dari perjalanan para peserta menuju keberhasilan hidup mereka, terutama menghadapi tes SBMPTN ini. Tampak raut wajah yang ceria, khas remaja membuat saya terkenang masa-masa remaja seusia mereka.

Sebelum sesi hipnoterapi dimulai, saya menanyakan terlebih dahulu kesiapan para peserta dalam mengikuti tes nanti. Sebagaian besar menyatakan belum sepenuhnya siap. Saya mengerti dan saya menjelaskan pentingnya mempersiapkan emosi dan mental menjelang tes, selain kesiapan fisik dan materi tes yang harus dikuasai.

Untuk memudahkan mereka memahami pentingnya menyiapkan emosi dan mental, saya pun meminta mereka melakukan sebuah simulasi. Untuk simulasi ini,saya memanfaatkan stage hypnosis sederhana untuk memberi pelajaran pada mereka selain bertujuan untuk menarik perhatian dan fokus mereka. Alhamdulillah, hampir seluruh peserta berhasil dalam simulasi ini. Dan merupakan pertanda bagus untuk masuk pada sesi hipnoterapi.

Usai simulasi, saya pun menjelaskan tentang konsep pikiran, emosi, mental dan hubungannya dengan kesiapan menghadapi tes nanti. Lalu, sesi hipnoterapi pun saya berikan. Sambil memberikan pengarahan, saya menyapu pandangan ke seluruh peserta. Sesi ini merupakan sesi yang sangat penting dan saya ingin semuanya berhasil. Senang sekali, semua peserta sungguh-sungguh dalam sesi ini, dan saya bisa melihat ekspresi ketidaknyamanan mereka. Pada saat seperti inilah, saat yang tepat untuk membuang semua ketidaknyamanan itu.

Tampak kelegaan dan rasa nyaman pada wajah mereka. Saya pun ikut lega. Setelah itu sesi saya lanjutkan hingga usai. Mereka pun menebar senyum saat usai. Saat saya tanya lagi tentang tes nanti, mereka mengatakan merasa lebih tenang, rileks, nyaman dan percaya diri. Pelatihan usai dan saya diminta memimpin doa untuk menutup acara.

Senang rasanya bisa menuntaskan sesi hipnoterapi ini dengan lancar dan tampak efek positif pada peserta. Setelah bubar, saya pun menunaikan solat asar. Lalu, saya duduk di ruang resepsionis untuk urusan administrasi. Tiba-tiba seorang peserta duduk disamping dan ingin konsultasi. Saat acara berlangsung dia sempat cerita kalau giginya jadi sakit saat menjalani tes sebelumnya.

Saya pun mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kemungkinan penyebab timbulnya sakit gigi saat menghadapi tes. Rupanya setelah saya gali, sakit gigi itu ada hubungannya dengan ketakutan dalam pikirannya tentang tes yang dihadapinya. Dalam pikirannya, ia melihat papan pengumuman dan namanya tidak tercantum alias gagal dalam tes.

Saya pun melakukan terapi untuk mengatasi ketakutannya. Cukup beberapa menit saja dan ia merasakan sudah nyaman. Ini adalah kasus unik dan memang setiap orang itu unik. Ketakutan bisa menyebabkan sakit gigi, ini untuk pertama kali saya dengar. Alhamdulillah saya bisa membantu dan satu pelajaran berharga lagi saya dapatkan. Terima kasih ya Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal pikiran bawah sadar?

Apa itu Hipnoterapi?

Hipnoterapi dalam Islam