Mimpi seram ini menyiksaku

Kebetulan
ia memiliki saudara yang katanya 'orang pintar'. "Jangan bantu gadis
itu,"kata saudaranya."bahaya buat kamu,"lanjutnya. Teman saya ini merasa
kebingungan, apa yang harus dilakukan. Ia takut untuk tidur karena
pasti akan mimpi melihat gadis yang tidak dikenalinya.
Kemudian saya bertanya padanya,"adakah yang kau kenali dalam mimpimu itu,apakah itu gambar, benda, tanda atau simbol tertentu?". "Ada," jawabnya. "Apa itu?" tanya saya. "Sebingkai foto," jawabnya." Baiklah, foto apa itu?" "Foto ketika masih TK waktu di Bekasi,"katanya lagi.
Kemudian saya bertanya padanya,"adakah yang kau kenali dalam mimpimu itu,apakah itu gambar, benda, tanda atau simbol tertentu?". "Ada," jawabnya. "Apa itu?" tanya saya. "Sebingkai foto," jawabnya." Baiklah, foto apa itu?" "Foto ketika masih TK waktu di Bekasi,"katanya lagi.
Teman
saya ini mengenali sebingkai foto yang ada dalam mimpinya. Foto itu
masih ada dan sedang diberesin karena dia sekeluarga akan pindahan.
Pikiran saya langsung menyimpulkan bahwa ada emosi negatif di masa kecil
teman saya ini.
Mulailah
saya pandu terapi via telpon. Saya suruh dia mentapping
(mengetuk-ngetuk) bagian wajahnya yang nyaman ia lakukan. Ini merupakan
terapi dengan teknik EFT atau (Emotional Freedom Techniques) yang
memanfaatkan ketukan pada titik meridian/akunpuntur dan sugesti.
Sambil
mengetuk titik meridian di bagian wajahnya, saya minta kepadanya untuk
sambil mengucapkan, "Saya terima segala kisah atau cerita masa lalu
saya, dan kisah atau cerita orang-orang terdahulu saya yang berefek pada
penderitaan, kesedihan dan kemarahan. Saya terima diri saya apa adanya,
saya menghargai diri saya sepenuhnya."
Kemudian
muncullah awan gelap dalam pikirannya. Saya pun memintanya untuk terus
melakukan tapping sambil mengucapkan,"Meskipun saya melihat awan gelap,
saya terima diri saya apa adanya, saya hargai diri saya apa adanya".
Awan itu pergi, berganti cahaya terang.
Lalu
badannya merasakan tidak nyaman dan saya memintanya melakukan tapping
lagi sambil mengucapkan sugesti atau set up yang biasa dilakukan dalam
EFT. Beberapa keanehan muncul setelah itu dan dapat diselesaikan dengan
baik. Hingga sampailah ia melihat gadis yang ada dalam mimpinya itu.
Gadis
dalam mimpinya itu ternyata tidak lain adalah dirinya sendiri ketika
masih kecil. Ia melihat dirinya ketika masih kecil, kemudian menyusul ia
melihat dirinya beranjak besar sampai umur tujuh belasan. Akhirnya saya
pun memintanya untuk mengikhlaskan, menerima semua ini dengan dibantu
EFT.
Ketika
sesi terapi yang saya pandu lewat telpon ini selesai. Ia merasakan
ketenangan dan tiba-tiba ia mengatakan bahwa ada kata-kata orang tuanya
yang tidak bisa ia terima selama ini. "Kamu tidak boleh menangis di
depan mama dan papa," demikian kata-kata orangtuanya. Sebagai anak kecil
ia sebenarnya ingin sesekali menumpahkan keluh kesahnya pada ortunya.
Namun, kenyataannya tidak demikian. Iya sangat kesal dengan kata-kata
ortunya itu. Terlebih ketika masih kecil ortunya tidak pernah
mendampinginya saat memenangkan lomba atau melihat ketika ia tampil di
acara sekolah.
Masa
kecilnya menyimpan tekanan batin yang sangat menyiksanya. Sampai-sampai
tekanan batin atau emosi negatif itu muncul kembali sekarang. Gadis
kecil dalam mimpinya adalah simbol kemarahan dan rasa tidak menerimanya
terhadap sikap ortunya ketika masih kecil.
Melalui
kisah terapi ini kita pun belajar bahwa hati-hatilah dalam
berkata-kata. Terlebih jika diucapkan kepada anak kecil. Perkataan
membentuk program pikiran dan membentuk perilaku. Jika berkata baik,
baguslah dampaknya. Jika buruk, jeleklah dampaknya.
Terima kasih ya Allah atas pengalaman ini. Menjadikanku semakin memahami pikiran,perilaku dan kata-kata.
Komentar
Posting Komentar